Selasa, 22 Juli 2014

Sejarah Masjid 'Asal' – Penampaan, Blangkejeren, Gayo Lues.

Masjid 'Asal' – Penampaan didirikan pada tahun 815 H/1412 M. Jika informasi ini akurat, berarti masjid Asal didirikan dalam masa Kerajaan Pasai. Sebab setidaknya, Kerajaan Pasai telah berdiri dari tahun 1282 M, (Ibrahim Alfian, 2004: 26) dan jatuh dalam kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam di tahun 1524 M, (Amirul Hadi, 2004: 13). Sejak pendiriannya sampai saat ini masjid Asal-Penampaan tidak pernah dirombak dan tetap difungsikan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat ibadah. Masjid ini dipandang keramat oleh masyarakat sekitar, sebab secara logika bangunan berkonstruksi kayu seperti masjid ini tidak mungkin dapat bertahan sampai 500 tahun. Namun kenyataannya, masjid Asal-Penampaan masih tetap berdiri kokoh sampai sekarang. 
Masjid Asal juga menjadi dasar pemberian nama kampung di mana masjid itu berada. Nama Kampung Penampaan berasal dari kata “penampaan” yang artinya “penampakan/tampak atau terlihat”. Konon menurut riwayat, di masa lalu masjid ini bisa dilihat dari berbagai wilayah di Gayo Lues. Mungkin hal ini disebabkan oleh kondisi wilayah sekitar masjid Asal yang merupakan daerah datar dan masih minim dihuni penduduk. Dengan demikian ia bisa dilihat dari berbagai arah yang umumnya berdataran tinggi. oleh karena itu, daerah di mana masjid Asal berada disebut Kampung Penampaan (yang tampak dari berbagai arah). 

Masyarakat Gayo biasa menyebut masjid ini dengan sebutan "Masjid Asal" karena merupakan masjid yang pertama kali dibangun di wilayah Gayo Lues .  Bangunan fisik masjid Asal dibina dengan kostruksi yang bahan utamanya adalah kayu, bahan-bahan bangunan masjid ini diperoleh dari pepohonan yang banyak tumbuh di sekitar Kampung Penampak'an, bebatuan sungai serta tanoh using yang ada di sekitar masjid tersebut. bahan dasar yang digunakan pada saat pembangunan masjid ini masih utuh bertahan sampai sa'at ini termasuk dinding dari tanoh using.
 Arsitektur masjid Asal Kampung Penampaan mengikuti karakteristik arsitektur masjid tradisional Aceh yang berkembang selama berabad-abad. Arsitektur masjid seperti ini sudah jarang ditemukan di masa sekarang, kecuali pada masjid yang dibangun Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila dengan mengadopsi arsitektur masjid Demak. Arsitektur masjid yang khas ini menjadi bukti terhubungnya kerajaan Demak dengan Aceh dalam pengembangan Islam di Nusantara. Dengan demikian, masjid Asal merupakan salah satu masjid bersejarah yang merekam jejak pengembangan Islam di Aceh dan Indonesia umumnya.
Bangunan Masjid Asal berkesan tua/kuno/purba. Kesederhanaan bangunanya memancarkan kharisma dari kemegahan Islam masa lalu. Kubah masjid berbentuk bulat runcing keatas berwarna hitam pekat terbuat dari logam. Atapnya terbuat dari ijuk (serat serabut pohon aren) serta plafon yang dibuat dari pelepah aren yang dirajut dengan rotan.   
Ukuran Masjid "ASAL" penampak'an seluas 8 x 10 meter ini   dikelilingi oleh dinding yang terbuat dari tanah kuning di sepanjang sisi tiang sebelah luar. serta empat tiang penyangga utama masjid dihubungkan dengan empat balok kayu sebagai penyokong kubah dan atap Masjid. Menurut masyarakat setempat, keempat tiang tersebut merupakan kayu pilihan yang diambil dari beberapa Kampung. Dua di antaranya diambil dari Kampung Gele-Penampaan, menjadi pelengkap keenambelas tiang yang masih berdiri dengan kokoh sampai saat ini. di bagian luar sebelah kiri masjid terdapat makam para pendiri masjid tersebut. Mereka merupakan tokoh agama yang disegani, salah seorang di antaranya dikenal sebagai tokoh penyebaran agama Islam di dataran tinggi Gayo.
Dihalaman masjid terdapat sebuah sumur tua yang dahulu digunakan sebagai sumber air untuk berwudhuk. Dalam perkembangannya kemudian, sumur ini mulai jarang digunakan. Namun air sumur ini masih tetap diambil masyarakat meskipun untuk maksud yang lain. Konon menurut penuturan masyarakat, sumur tersebut disebut “Telaga Nampak” yang keramat. Air dari sumur ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, menyegarkan jasmani dan digunakan sebagai air untuk tepung tawar (pesejuk) dalam berbagai acara masyarakat.
di masa kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam, pengelolaan dan perawatan masjid Asal diemban oleh pejabat kerajaan Kejurun Patiambang. Kejurun Patiambang merupakan salah satu dari enam kejurun di daerah Gayo. Keenam teritori tersebut adalah; Kejurun Bukit, Kejurun Linge, Kejurun Siah Utama, Kejurun Patiambang, Kejurun Bebesan, dan Kejurun Ambuq. (lihat Snouck Hurgronje,1996: 107, dst. dan H. M. Gayo, 1983: 51). Untuk pengelolaan masjid Asal, Raja Patiambang mengangkat Reje Cik yang ditugaskan untuk merawat dan mengelola pelaksanaan kegiatan keagamaan di Masjid Asal.
Masjid Asal telah mengalami beberapakali renovasi. Pada tahun 90-an masjid ini di rehab bagian luarnya dengan pemasangan tembok keliling di sekitar masjid sampai ke perkuburan. Lalu pada tahun 1989, dilakukan pemasangan kaca pada lubang angin bagian atas (kubah masjid).  Rehabilitasi di atas dilakukan dalam masa daerah ini masih masuk dalam wilayah Kabupaten Aceh Tenggara. Lalu pada tahun 2002, daerah ini masuk dalam wilayah pemekaran Kabupaten Gayo Lues. Maka Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues melakukan rehabilitasi Masjid Asal, dan menjadikan masjid ini sebagai icon Kabupaten Gayo Lues.
Pada tahun 2008, masjid Asal direhab kembali dengan bantuan dana dari BRR NAD-Nias, namun tidak merombak bangunan dasarnya. Pada masa ini dibangun mesjid baru dengan konstruksi beton berukuran 60 x 40 meter berdampingan dengan mesjid lama yang berkonstruksi kayu. Dengan demikian masjid Asal menjadi dua bagian, bagian utama merupakan bangunan inti yaitu masjid Asal yang asli. Sedangkan bagian kedua merupakan masjid baru sebagai perluasan masjid Asal, sehingga pengujung akan medapati dua ruang berbeda di dalam masjid.
Masjid ini biasanya dipadati oleh para pengunjung pada setiap hari Jumat, mulai dari subuh sampai masuk waktu shalat Jumat. Para pengunjung berdatangan dari berbagai daerah, baik dari Aceh sendiri maupun dari luar Provinsi Aceh. Biasanya pengunjung datang untuk bersedekah, memenuhi niatan dan melunasi nazar mereka. Selain hari Jumat, masjid akan dipadati pada saat perayaan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi, Isra’ Mi‘raj, Megang Ramadhan dan Megang Hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha). Pada saat-saat seperti ini, masjid akan dipadati pengunjung untuk beribadah dan memenuhi nazar mereka.
Masjid Asal-Kampung Penampaan ini masih banyak menyimpan misteri sejarah kehidupan masyarakat Gayo Lues yang belum tergali. Pada masa kejayaan Kerajaan Aceh, daerah ini dipimpin oleh Kejurun Patiambang yang banyak berkontribusi bagi hidupnya beragam adat dan budaya dalam masyarakat. Di masa penyerbuan Kolonialis Belanda ke tanah Gayo.

aktifitas masyarakat :


 

Senin, 21 Juli 2014

Desa Porang

   Porang adalah desaku. Sebuah desa yang memiliki potensi yang amat bagus, semuaitu dapat dilihat dan diamati dari segi sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alamnya (SDA), desa ini dikenal dengan kawasannya yang subur dan banyak kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk mengembangkan kesejahtraan mereka.
Desa saya biasa sisebut dengan Desa Porang, desa ini terletak di kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues, Aceh, Indonesia. Setruktur pemerintahannya terdiri dari kepala desa (Gecik), Camat lalu Bupati. Di desa saya terdapat tokoh masyarakat yang sering membantu tugas dari kepala desa/Gecik untuk mengarahkan desa dan masyarakat desa kearah yang lebih baik biasanya tokoh masyarakat ini adalah pemuka agama, Tengku imem, khatib dan bilel beserta perangkatnya, beliau-beliau ini juga sebagai pengarah rohani masyarakat Desa porang, semua masyarakat desa porang menganut agama Islam.
Desa Porang terletak tidak jauh dari Pusat kota Kabupaten Gayo Lues dan konon katanya Desa Porang adalah desa yang pertama didirikan didataran tinggi Seribubukit tersebut, dibuktikan dengan adanya suatu tempat disudut pemukiman warga Desa Porang tepatnya dilembah pemakamam umum Desa Porang yang disebut oleh masyarakat setempat dengan sebutan Telege Gayo dan masyarakat gayo meyakini bahwa dari sinilah asal mula kata Gayo "jika sumberini benar" Wallah hu a'lam bissawwab. Desa ini langsung berbatasan dengan penampak’an uken buntul gading, Raklintang, Porang ayu dan Kampung jawa dari letak wilayah desa yang  dapat disebut dengan kota sengingga kondisi kehidupan masyarakatnya tradisional setengah modern. Kondisi seperti ini mayoritas terjadi di Indonesia karena situasi Negara indonesai masih didalam masa transisi dari tradisional menuju modern.
Masyarakat desa porang hampir keseluruhannya memiliki bermacam sumber penghasilan. Mayoritas sumber penghasilan masyarakat Desa Porang sebagai petani, pekebun, ladang ada juga sebagai pedagang, guru dan pegawai negeri sipil sebahagian kecil. Dengan demikian segala kebutuhan pokok  dan perekonomian masyarakat didesa Porang ini terpenuhi mencapai 60%, sehingga para anak-anak yang berusia sekolah dapat meneruskan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi. 
Dilihat dari kondisi social masyarakat didesa ini tidak begitu tampak kesenjangan sosial karena kondisi social masyarakat masih menganut  sistem kekeluargaan, gotongroyong dan kepedulian antar sesama yang masih tinggi. Sehingga kondisi social adat istiadat tradisional masih terjaga dan lestari dengan baik dilingkungan masyarakat Desa Porang. sehingga lingkungan social masyarakat desa terjaga kelestariannya dengan aman, damai dan tentram, mawaddah warahmah.
Desa Porang berpotensi dibidang pertanian, perkebunan dan perikanan. karena kondisi wilayahnya yang subur dan perairan yang mencukupi, sehingga keberadaan wilayah desa porang sangat berpotensi darisegi sumberdaya alam (SDA) yang mendukung dan bagus untuk pertanian dimana sekeliling wilayah desa porang adalah kawasawan basah sehingga sangat cocok dijadikan sebagai tempat bercocok tanam dan persawahan oleh masyarakat, tanaman yang ditanam dan dikelola masayarakat disini ialah jenis padi dan tanaman basah lainya.
Dibidang perkebunan juga demikian, dengan kondisi wilayah yg memiliki bukit-bukit kecil yang subur sehingga bagus dijadikan perkebunan dan ladang, jenis tanaman kebun yang di kelola masyarakat desa porang seperti Pisang, Nanas, Singkong/Ubi kayu, Ubi jalar, Jagung, Penggele dan juga jenis sayuran seperti Kol, Beyem, Sawi, Tomat, Cabe, Wortel, Lede, Bawang merah dan lain sebagainya. 
Di bidang perikanan juga tidak kalah berpotensinya karena wilayah desa Porang ini memiliki dua sumber air sungai yang cukup besar dan dapat dipungsikan sebagai pengembangan perikanan, disebelah barat bersumber dari Gantung geluni dan disebelah selatan dari Benyet dan Tebukit. Jenis ikan yang dikembangkan masyarakat Desa Porang adalah ikan emas, ikan mujahir, ikan lele  jumbo, Cilik dan jenis ikan air tawar lainnya.
Dari semua potensi ini jika dikelola dan diberdayakan oleh pemerintah dalam pengembangannya dengan baik , sehingga mutu dari potensi yang dimiliki desa ini lebih terjamin dan dapat bersaing dengan yang lain, maka dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Blangkejeren dan Gayo Lues secara umum dibidang pangan. Sehingga penghasilan masyarakat juga dapat meningkat dari potensi yang dimiliki wilayah Desa Porang tesebut.


Siangnya hari dilalui cerah tidak berawan 
Reduk pundatang tanda tibanya petang 
orang yg ramah tandanya menawan 
banyak sekali dikampung porang 

By : Surya Abadi
 

Kepala desa = Gecik
Tokoh masyarakat = Tgk Imem, Khatib, Bilel
 

Surya Abadi

Surya Abadi lahir didataran tinggi Gayo yang letaknya ditengah peta Aceh, bagian Aceh Tenggara dan saat ini disebut Gayo Lues, 28 Oktober 1992. diatas bukit yang berawan itulah Surya dilahirkan, disebuah desa yang bernama Kampung Porang.
Sebagai sosok pemuda yang berasal dari desa, Surya dikenal dengan peribadi yang riang, peramah, penyayang, penuh senyuman dengan sopan santunnya, tekun, ulet, bersemangat tinggi, pemikir, aktif dan penuh pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Putra pertama dari bapak Syarifuddin dan ibu Fatimah.  Sosok pemuda satu ini memiliki empat saudara yaitu Suriyana, Suriyani, Faisal Anwar dan Novia Nazratuzzahra.Pemuda yang memiliki hobi memancing ini dahulu bercita-cita menjadi ustad dan mendirikan sebuah psantren. cita-cita ini diawali sejak sekolah dasar ketika bergabung di sebuah TPA "Taman Pelajar Alqur'an" yang dilakukan setiap sore, setelah pulang dari sekolah formal "SD Arullemu" kemudian ini berlanjut hingga jenjang SMP yaitu di sebuah Psantren yang disebut dengan Psantren Shalahuddin Almunawwarah. disekolah homogen tersebutlah surya banyak mendapatkan ilmu tentang kehidupan, mulai dari kemandirian, toleransi, persaudaraan, saling menghargai dan lain sebagainya.
dilembah Buntul Tajuk yang sering disebut Arul Sangap, surya menghabiskan waktu selama tiga tahun bersama keluarga besar Santri Psantren Shalahuddin, dan pada tempat tersebut surya mulai menemukan arti kehidupan dalam panggilan suci, bahwa perjalanan hidup ini harus ada keseimbangan untuk meraih surga didunia dan menghindari neraka di akhirat.
dari sinilah surya mengambil keputusan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi di SMA N 5 Kota Banda Aceh dan pada titik inilah surya mulai memutuskan jalan hidup yang harus ditempuh untuk meraih Cita-cita suci yang dapat membuat perubahan yang lebih baik untuk Bangsa, Negara dan Agama, dengan berlandasan pada Alqur'an dan Hadits.
Sebagai tindaklanjut dari Cita-cita suci ini surya memutuskan untuk terbang kesebuah kota yang disebut dengan Kota Pelajar  yaitu Kota Yogyakarta. dikota kecil itu lah surya menambatkan hati pada sebuah kampus yang bernama STPMD "APMD" Yogyakarta yang nomadene pendidikannya menjurus pada pembangunan masyarakat desa  dengan jurusan Ilmu Pemerintahan. Bersama tekat yang kuat untuk mengabdikan diri kepada Ummad dan diiringi niat suci yang tergores dalam hati beserta doa kedua orang tua yang selalu mengiringi perjuangan ini.

Jumat, 18 Juli 2014

Kalau memang nekat ya lihat aja...!!!!


                                



                                                                       Surya Abadi

Sabtu, 05 Juli 2014

Nama Desa, Kecamatan dan Kode pos Kab. Gayo Lues


Nama Resmi
:
Kabupaten GAYO LUES
Ibukota
:
Blangkejeren
Provinsi 
:
ACEH
Batas Wilayah
:
Utara: Kabupaten Nagan Raya, Kab.Aceh Tengah dan Kab.Aceh Timur
Selatan: Kabupaten Aceh Tenggara dan Kab.Aceh Barat Daya
Barat: Kabupaten Aceh Barat Daya
Timur: Kabupaten Aceh Tamiang dan Kab.Langkat-Prov.SUMUT
Luas Wilayah
:
5.719,58  Km2
Jumlah Penduduk
:
93.456 Jiwa 
Wilayah Administrasi
:
Kecamatan : 11, Keluruhan : 1, Desa :135
Website
:
 
1. Kecamatan Blang Jerango
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Blang Jerango di Kota/Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh  :
- Kelurahan/Desa Akul (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Gegarang (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Ketukah (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Penosan (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Penosan Sepakat (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Peparik Gaib (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Sekuelen (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Tingkem (Kodepos : 24655)

2. Kecamatan Blang Kejeren
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Blang Kejeren di Kota/Kabupaten Gayo Lues, Provinsi  Aceh :
- Kelurahan/Desa Agusen (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Bacang (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Bukit (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Bustanussalam (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Cempa (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Durin (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Gele (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Kampung Jawa (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Kota Blang Kejeren (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Kuta Lintang (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Kute Sere (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Leme (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Lempuh (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Palok (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Penampaan Toa (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Penampaan Uken (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Penggalangan (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Porang (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Raklunung (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Sepang (Kodepos : 24655)

3. Kecamatan Blang Pegayon
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Blang Pegayon di Kota/Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh :
- Kelurahan/Desa Bener Baru (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Blangbengkik (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Gantung Geluni (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Kong (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Kute/Kuta Bukit (Kodepos : 24653)

4. Kecamatan Dabun Gelang
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Dabun Gelang / Debun Gelang di Kota/Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh :
- Kelurahan/Desa Badak (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Blangtemung (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Kendawi (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Panglima/Panglime Linting (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Pangur (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Rerebe (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Sangir (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Uning Gelung (Kodepos : 24653)
- Kelurahan/Desa Uning Sepakat (Kodepos : 24653)

5. Kecamatan Kuta Panjang
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kuta Panjang di Kota/Kabupaten Gayo Lues, Provinsi  Aceh  :
- Kelurahan/Desa Bener (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Beranang (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Cike (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Kerukunan Kota (Kuta Panjang) (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Kong Paluh (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Kuta Ujung (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Rema (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Rema Baru (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Rikit Dekat (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Tampeng (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Tampeng Musara (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Ulon Tanoh (Kodepos : 24655)

6. Kecamatan Pantan Cuaca
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pantan Cuaca di Kota/Kabupaten Gayo Lues, Provinsi  Aceh :
- Kelurahan/Desa Aih Selah (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Atu Kapur (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Cane Baru (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Kenyaran (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Kuning Kurnia (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Remukut (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Seneren (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Suri Musara (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Tetinggi (Kodepos : 24654)

7. Kecamatan Pining
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pining / Pinding di Kota/Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh :
- Kelurahan/Desa Ekan (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Gajah (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Lesten (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Pasir Putih (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Pepelah (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Pertik (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Pining (Pinding) (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Pintu Rime (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Uring (Kodepos : 24655)
8. Kecamatan Putri Betung
 
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Putri Betung di Kota/Kabupaten Gayo Lues, Provinsi  Aceh :
- Kelurahan/Desa Gumpang (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Marpunge (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Meloak Sepakat (Kodepos : 24655)
- Kelurahan/Desa Ramung Musara (Kodepos : 24655)

9. Kecamatan Rikit Gaib
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Rikit Gaib di Kota/Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh:
- Kelurahan/Desa Ampa Kolak (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Cane Toa (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Cane Uken (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Kota Rikit Gaib (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Kuning (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Kupur (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Lukup Baru (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Mangang (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Padang Pasir (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Penomon Jaya (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Pinang/Pingang Rugup (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Rempelam (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Rikit Gaib (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Tungel (Kodepos : 24654)
- Kelurahan/Desa Tungel Baru (Kodepos : 24654)

10. Kecamatan Terangun
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Terangun / Terangon di Kota/Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh :
- Kelurahan/Desa Berhut (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Blang Kala (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Blang Kuncir (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Bukut (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Garut (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Gawar Belangi (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Gewat (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Jabo (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Kuta Sange (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Kutereje (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Makmur Jaya (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Padang (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Pantan Lues (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Persada Tongra (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Pkmt Sosial Berhut (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Reje Pudung (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Rempelam Pinang (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Rumpi (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Soyo (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Telege Jernih (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Terangon (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Terlis (Kodepos : 24656)

11. Kecamatan Teripe Jaya / Tripe Jaya
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Teripe Jaya / Tripe Jaya di Kota/Kabupaten Gayo Lues, Provinsi  Aceh :
- Kelurahan/Desa Pantan Kela (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Pasir (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Paya Kumer (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Perlak (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Rerebe (Kodepos : 24656)
- Kelurahan/Desa Setul (Kodepos : 24656)


Daftar Pustaka :
situs pemerintah kabupaten Gayo Lues
http://www.gayolueskab.go.id/
http://organisasi.org/daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa-kodepos-di-indonesia

Jumat, 04 Juli 2014

Sejaran dan asal usul Tari Saman

Tari Saman adalah sebuah tarian suku gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat istiadat. Jangain (syair / nyanyian ) dalam tari saman menggunakan bahasa Gayo (Gayo Lues).  Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan Tari Saman di Aceh tepatnya di Gayo Lues didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di bagian aceh tenggara  dan saat ini disebut Gayo Lues. Tari Saman ditetapkan Unesco sebagai daftar Refresentatif Budaya Takbenda Warisan manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011 lalu.

Makna e (artinya)
Tari saman merupakan salah satu media untuk penyampaian pesan (Dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, etika, sopan santun, kepahlawanan, kesaudaraan, kekompakan dan kebersamaan.
Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik, pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat memberi keketar atau nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton dan seluruh masyarakat.
Jangin / lagu / syair pengungkapannya secara bersama dan serentak, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat Gayo Lues (baju kerawang, suel naru + pawak kerawang, bulang teleng, ikot nipumu using ilang). Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian dititik beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan Jangin /lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.''

Saur (paduan suara )
Tari Saman ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada serta pangkal paha para penari dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut ceh  (pengangkat). Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khusus ditarikan oleh para pria bukan wanita.
Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan acara adat lainnya berserinen. Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar  Kabupaten dan Negara atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.

Jangin (syair / lagu / nyanyian)
Nyanyian para penari menambah semangat kebersamaan dari tarian tersebut. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :
  1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
  2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
  3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
  4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
  5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Gerak 
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman yaitu : Tepuk tangan dan tepuk dada. 
Diduga,ketika menyebarkan agama islam, Syekh saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan atau dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan tari saman.
Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo. 
 
Penari 
Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil. seperti 9 penari / 11,15,17 penari,dan seterusnya.  Dari seluruh penari tersebut ada  2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin beragam, berwarna, apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut ceh / syeikh (pengangkat). Selain mengatur gerakan para penari, Ceh / syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman.

 Semoga bermanfa'at dan menambah pengetahuan kita tentang kesenian TARI SAMAN GAYO.
  
"INGAT"
Penarinya harus Peria / Laki-laki bukhan ditarikan oleh  wanita

Saman : Sebujang  (Laki-laki)
Bines   : Seberu     (Perempuan)
refrensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Saman  

dalam blognya
http://pengertiantarisaman.blogspot.com/2014/07/tari-saman.html
http://yokimirantiyo.blogspot.com/2014/03/makna-dan-fungsi-tari-saman.html