
Desa saya biasa sisebut
dengan Desa Porang, desa ini terletak di kecamatan Blangkejeren, Gayo
Lues, Aceh, Indonesia. Setruktur pemerintahannya terdiri
dari kepala desa (Gecik), Camat lalu Bupati. Di desa saya terdapat tokoh
masyarakat yang sering membantu tugas dari kepala desa/Gecik untuk mengarahkan
desa dan masyarakat desa kearah yang lebih baik biasanya tokoh masyarakat ini
adalah pemuka agama, Tengku imem, khatib dan
bilel beserta perangkatnya, beliau-beliau ini juga sebagai pengarah rohani
masyarakat Desa porang, semua masyarakat desa porang menganut agama Islam.
Desa
Porang terletak tidak jauh dari Pusat kota Kabupaten
Gayo Lues dan konon katanya Desa Porang adalah desa yang pertama
didirikan didataran tinggi Seribubukit tersebut, dibuktikan dengan
adanya suatu tempat disudut pemukiman warga Desa Porang tepatnya
dilembah pemakamam umum Desa Porang yang disebut oleh masyarakat
setempat dengan sebutan Telege Gayo dan masyarakat gayo meyakini
bahwa dari sinilah asal mula kata Gayo "jika sumberini benar" Wallah hu
a'lam bissawwab. Desa ini langsung berbatasan dengan penampak’an uken
buntul gading,
Raklintang, Porang ayu dan Kampung jawa dari letak wilayah desa yang
dapat disebut dengan kota sengingga kondisi
kehidupan masyarakatnya tradisional setengah modern. Kondisi seperti ini
mayoritas terjadi di Indonesia karena situasi Negara indonesai masih
didalam
masa transisi dari tradisional menuju modern.
Masyarakat desa porang hampir keseluruhannya memiliki
bermacam sumber penghasilan. Mayoritas sumber penghasilan masyarakat Desa
Porang sebagai petani, pekebun, ladang ada juga sebagai pedagang, guru dan
pegawai negeri sipil sebahagian kecil. Dengan demikian segala kebutuhan pokok dan perekonomian masyarakat didesa Porang ini
terpenuhi mencapai 60%, sehingga para anak-anak yang berusia sekolah dapat
meneruskan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi.
Dilihat dari kondisi social masyarakat didesa ini tidak
begitu tampak kesenjangan sosial karena kondisi social masyarakat masih
menganut sistem kekeluargaan,
gotongroyong dan kepedulian antar sesama yang masih tinggi. Sehingga kondisi
social adat istiadat tradisional masih terjaga dan lestari dengan baik dilingkungan
masyarakat Desa Porang. sehingga lingkungan social masyarakat desa terjaga
kelestariannya dengan aman, damai dan tentram, mawaddah warahmah.
Desa Porang berpotensi dibidang pertanian, perkebunan dan
perikanan. karena kondisi wilayahnya yang subur dan perairan yang mencukupi,
sehingga keberadaan wilayah desa porang sangat berpotensi darisegi sumberdaya
alam (SDA) yang mendukung dan bagus untuk pertanian dimana sekeliling wilayah
desa porang adalah kawasawan basah sehingga sangat cocok dijadikan sebagai
tempat bercocok tanam dan persawahan oleh masyarakat, tanaman yang ditanam dan
dikelola masayarakat disini ialah jenis padi dan tanaman basah lainya.
Dibidang perkebunan juga demikian, dengan kondisi wilayah yg
memiliki bukit-bukit kecil yang subur sehingga bagus dijadikan perkebunan dan
ladang, jenis tanaman kebun yang di kelola masyarakat desa porang seperti
Pisang, Nanas, Singkong/Ubi kayu, Ubi jalar, Jagung, Penggele dan juga jenis
sayuran seperti Kol, Beyem, Sawi, Tomat, Cabe, Wortel, Lede, Bawang merah dan
lain sebagainya.

Dari semua potensi ini jika dikelola dan diberdayakan oleh
pemerintah dalam pengembangannya dengan baik , sehingga mutu dari potensi yang
dimiliki desa ini lebih terjamin dan dapat bersaing dengan yang lain, maka
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Blangkejeren dan Gayo Lues secara umum
dibidang pangan. Sehingga penghasilan masyarakat juga dapat meningkat dari
potensi yang dimiliki wilayah Desa Porang tesebut.
Siangnya hari dilalui cerah
tidak berawan
Reduk pundatang tanda
tibanya petang
orang yg ramah tandanya menawan
banyak sekali dikampung porang
By : Surya Abadi
banyak sekali dikampung porang
By : Surya Abadi
Kepala desa = Gecik
Tokoh masyarakat = Tgk
Imem, Khatib, Bilel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar