Surya Abadi lahir didataran tinggi
Gayo yang letaknya ditengah peta Aceh, bagian Aceh Tenggara dan saat ini
disebut Gayo Lues, 28 Oktober 1992. diatas bukit yang berawan itulah
Surya dilahirkan, disebuah desa yang bernama Kampung Porang.
Sebagai
sosok pemuda yang berasal dari desa, Surya dikenal dengan peribadi yang
riang, peramah, penyayang, penuh senyuman dengan sopan santunnya,
tekun, ulet, bersemangat tinggi, pemikir, aktif dan penuh pertimbangan
dalam mengambil keputusan.
Putra
pertama dari bapak Syarifuddin dan ibu Fatimah. Sosok pemuda satu ini
memiliki empat saudara yaitu Suriyana, Suriyani, Faisal Anwar dan Novia
Nazratuzzahra.Pemuda yang memiliki hobi memancing ini dahulu
bercita-cita menjadi ustad dan mendirikan sebuah psantren. cita-cita ini
diawali sejak sekolah dasar ketika bergabung di sebuah TPA "Taman
Pelajar Alqur'an" yang dilakukan setiap sore, setelah pulang dari
sekolah formal "SD Arullemu" kemudian ini berlanjut hingga jenjang SMP
yaitu di sebuah Psantren yang disebut dengan Psantren Shalahuddin
Almunawwarah. disekolah homogen tersebutlah surya banyak mendapatkan
ilmu tentang kehidupan, mulai dari kemandirian, toleransi, persaudaraan,
saling menghargai dan lain sebagainya.
dilembah Buntul Tajuk yang sering disebut Arul Sangap, surya menghabiskan waktu selama tiga tahun bersama keluarga besar Santri Psantren Shalahuddin, dan pada tempat tersebut surya mulai menemukan arti kehidupan dalam panggilan suci, bahwa perjalanan hidup ini harus ada keseimbangan untuk meraih surga didunia dan menghindari neraka di akhirat.
dari sinilah surya mengambil keputusan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi di SMA N 5 Kota Banda Aceh dan pada titik inilah surya mulai memutuskan jalan hidup yang harus ditempuh untuk meraih Cita-cita suci yang dapat membuat perubahan yang lebih baik untuk Bangsa, Negara dan Agama, dengan berlandasan pada Alqur'an dan Hadits.
Sebagai tindaklanjut dari Cita-cita suci ini surya memutuskan untuk terbang kesebuah kota yang disebut dengan Kota Pelajar yaitu Kota Yogyakarta. dikota kecil itu lah surya menambatkan hati pada sebuah kampus yang bernama STPMD "APMD" Yogyakarta yang nomadene pendidikannya menjurus pada pembangunan masyarakat desa dengan jurusan Ilmu Pemerintahan. Bersama tekat yang kuat untuk mengabdikan diri kepada Ummad dan diiringi niat suci yang tergores dalam hati beserta doa kedua orang tua yang selalu mengiringi perjuangan ini.
dilembah Buntul Tajuk yang sering disebut Arul Sangap, surya menghabiskan waktu selama tiga tahun bersama keluarga besar Santri Psantren Shalahuddin, dan pada tempat tersebut surya mulai menemukan arti kehidupan dalam panggilan suci, bahwa perjalanan hidup ini harus ada keseimbangan untuk meraih surga didunia dan menghindari neraka di akhirat.
dari sinilah surya mengambil keputusan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi di SMA N 5 Kota Banda Aceh dan pada titik inilah surya mulai memutuskan jalan hidup yang harus ditempuh untuk meraih Cita-cita suci yang dapat membuat perubahan yang lebih baik untuk Bangsa, Negara dan Agama, dengan berlandasan pada Alqur'an dan Hadits.
Sebagai tindaklanjut dari Cita-cita suci ini surya memutuskan untuk terbang kesebuah kota yang disebut dengan Kota Pelajar yaitu Kota Yogyakarta. dikota kecil itu lah surya menambatkan hati pada sebuah kampus yang bernama STPMD "APMD" Yogyakarta yang nomadene pendidikannya menjurus pada pembangunan masyarakat desa dengan jurusan Ilmu Pemerintahan. Bersama tekat yang kuat untuk mengabdikan diri kepada Ummad dan diiringi niat suci yang tergores dalam hati beserta doa kedua orang tua yang selalu mengiringi perjuangan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar